Thursday, 28 February 2013

Meneladani Spirit Kebaikan Ali bin Abi Tholib


Diantara sekian banyak sahabat yang patut kita jadikan tauladan adalah Ali bin Abi Thalib R.A (disingkat Ali). Beliau memiliki tempat yang ‘istimewa’ di sisi rosul Muhammad SAW, selain karena kedekatan hidup, juga karena keterikatan keluarga. Ali adalah anak dari paman nabi yakni Abi Thalib. Nabi sendiri pernah diasuh cukup lama oleh Abi Tholib setelah ditinggalkan orang tua dan kakeknya.
Antara nabi Muhammad dan Ali terdapat rentang perbedaan usia sekitar 30tahun. Jadi saat nabi berusia 30 tahun, Ali baru dilahirkan. Karena nabi pernah diasuh oleh ayahnya Ali, maka tidak bisa dipungkiri Ali kemudian dididik dan dibesarkan oleh baginda nabi. Kedekatan ini, menyebabkan Ali mendapatkan informasi dan ilmu dari hari ke hari dari nabi secara langsung. Sehingga Ali menjadi seorang yang cerdas dan banyak menyampaikan hadits. Para ulama mengatakan kalau nabi diibaratkan sebagai kota ilmu (Madinatul Ilmu), maka Ali adalah pintu gerbangnya (Baabul Ilmu).
Dalam perjuangan dakwah islam, posisi Ali sangatlah luar biasa. Salah satunya adalah sikap heroik dan ‘mengandung resiko’ saat berusia 23 tahun. Ali bersedia tidur di tempat tidur rosul, menggantikan rosul sekaligus mengelabui rencana kaum kafir Quraisy yang akan membunuh rosul. Ali tidur di kamar rosul, sementara rosul pergi berhijrah dari Mekah ke Madinah.
Ali juga dipandang sebagai orang yang berani dan cakap dalam setiap peperangan, baik perang badar, uhud, khandaq, dan lain-lain. Bahkan, seorang sejarawan menulis keistimewaan Ali sampai 18 item baik dari sisi keilmuan, kecerdasaan dan kepeduliaan terhadap orang lain yang sedang ditimpa kesusahan. Kedekatan Ali dengan nabi pun, menjadikan Ali sebagai menantu rosul, Ali dinikahkan dengan Siti Fatimah, salah seorang putri nabi dari Siti Khadijah.
Jual Beli Unta
Ada satu kisah yang cukup menarik yang menggambarkan kualitas keikhlasan dan katulusan seorang Ali bin Abi Tholib. Pada suatu hari, saat pulang ke rumah, Ali menemui istrinya Fatimah dan berkata, “Adakah makanan untuk hari ini?” Istrinya menjawab, “Kita tidak memiliki makanan, yang ada hanyalah uang 6 dirham untuk persediaan makan Hasan dan Husain”.
Ali lantas berkata “Berikanlah uang itu kepada saya dan biarkan saya yang membelikan makanannya”.

3 Hal Yang Perlu Dilakukan dalam Perubahan

Inspirasi & Motivasi IslamAda 3 kekuatan untuk melakukan perubahan :
1. Hati & Pikiran.
2. Kata-kata.

3. Tindakan..

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari kondisi yg negatif menuju ke arah yang positif. Dari derajad diri yang munkar menuju derajat diri yang ihsan. Dari derajad diri yg bodoh dan miskin, menuju derajad diri yang bermartabat.

3 Syarat Untuk Menjadi Muslim Yang Handal


Menjadi muslim, jangan sekedar identitas. Namun, jadilah muslim yang faham dan mengamalkan. Saat seorang muslim mengikrarkan dua kalimah sahadat, maka konsekwensinya ia haruslah memiliki perasaan terpanggil oleh isu-isu keislaman, mencari solusi hidup berbasis islam, dan memiliki ketertarikan terhadap dunia islam. Dalam dirinya, tertanam pengetahuan yang kuat sebagai fondasi dan motivasi untuk menjalankan syariat islam. Inilah, yang dikatakan sebagai muslim yang handal. Muslim yang memiliki sinkronisasi antara identitas, pengetahuan dan pengamalan secara utuh dan konsisten.
Setidaknya ada 3 syarat yang harus dimiliki unutuk menjadi muslim yang handal, apapun latar belakang, profesi dan tingkat pendidikan dia. Ketiga syarat itu adalah sebagai berikut:
#1. Memahami Teori Keislaman
Menjadi muslim yang handal haruslah paham terhadap teori keislaman. Pengamalan ajaran islam haruslah berbasis pengetahuan, bukan atas dasar ikut-ikutan.  Apalagi pengamalan yang menyangkut rutinitas ibadah ritual, misalnya sholat, puasa, dan lain sebagainya. Janganlah memiliki pandangan bahwa urusan agama adalah urusan Ustadz atau Kyai. Seorang muslim wajib mencari tahu pengetahuan islam, sehingga dia yakin betul apa yang dilakukannya berdasarkan rujukan yang bisa dipertanggungjawabkan.  Dan juga tidak akan terompang amping pada perbedaan faham dan mudah memvonis dirinya yang paling benar.
#2. Menguasai Bahasa Arab
Pemahaman terhadap bahasa arab, menjadi sesuatu yang tidak mungkin ditinggalkan oleh setiap muslim. Bagaimana tidak, keseluruhan ajaran islam diwarisi dalam bahasa Arab. Ritual Sholat, Text al-Quran, Do’a yang diajarkan nabi, semuanya menggunakan bahasa Arab dan haruslah dipahami dengan baik dan benar. 

Saudaraku, sadarkah kita semua?


Pertanyaan terbesar jaman ini adalah " Apakah Tuhan kita Allah SWT?" sedangkan keseharian kita melakukan sesuatu jauh dari itu.

Kita bekerja saja tidak "Dengan nama Allah" tapi " Dengan nama Gaji".

Sekolah mencari ilmu tidak " Dengan Nama Allah", melainkan "Dengan Nama Gelar".

Mendidik anak tidak "Dengan nama Allah" melaikan "Dengan nama Kebangaan"

Seorang guru, 2 buah kapur & Kefakiran Yg Terselubung


Sadarkah kita ???

Seorang Guru tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari'at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus.
Guru berkata, "Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!". Dan permainan diulang kembali.

Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.

Ciri- Ciri Ilmu Yang Bermanfaat Dalam Diri Seseoran g


1. Menghasilkan rasa takut dan cinta kepada Allah.

2. Menjadikan hati tunduk atau khusyuk kepada Allah dan merasa hina di hadapan-Nya dan selalu bersikap tawaduk.

3. Membuat jiwa selalu merasa cukup (qanaah) dengan hal-hal yang halal walaupun sedikit yang itu merupakan bagian dari
dunia.

4. Menumbuhkan rasa zuhud terhadap dunia.

5. Senantiasa didengar doanya.

6. Ilmu itu senantiasa berada di hatinya.

7. Menganggap bahwa dirinya tidak memiliki sesuatu dan kedudukan.

Wednesday, 27 February 2013

Adab Seorang Murid Kepada Guru


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Di antara adab yang harus dimiliki oleh seorang murid adalah murid tidak diperkenankan berbicara di depan guru kecuali seperlunya, dan tidak menampakkkan sedikit pun keadaan dirinya di depan guru. Dia juga tidak sepatutnya menggelar sajadahnya di depan guru kecuali pada waktu melakukan shalat. Jika telah selesai shalat, hendaknya dia segera melipat kembali sajadahnya. Murid harus selalu siap melayani gurunya dan orang yang duduk diruangannya dengan senang hati, ringan dan cekatan. Seorang murid harus bersunguh-sungguh jangan sampai menggelar sajadahnya sedang di atasnya ada
orang yang lebih tinggi tingkatannya. Dia juga tidak boleh mendekatkan sajadahnya kepada sajadah orang yang lebih tinggi itu kecuali dengan izinnnya. Karena hal demikian dianggap kurang beradab bagi mereka. Bila menemukan kemusykilan gurunya, seorang murid hendaknya diam meskipun memiliki penjelasan dan jawaban mengenainya. Akan tetapi, dia boleh mengambil apa yang telah Allah SWT bukakan baginya melalui lisan gurunya, kemudian menerima dan mengamalkannya. Jika melihat ada kekurangan dalam

Newer Posts Home